Jumat, 20 Agustus 2010

Rumah Tangga Yang Ikhlas

Saudaraku yang baik, rumah tangga yang terus-menerus meningkatkan ketaatannya kepada Allah, niscaya akan senantiasa dikaruniai oleh-Nya jalan keluar atas segala urusan dan masalah yang dihadapinya, misalnya: anak-anak kita membutuhkan biaya, tentunya Allah akan mencukupi mereka karena Dia Dzat yang Maha Kaya. Perampok, dan orang-orang zhalim saja diberi rezeki, bagaimana mungkin anak-anak kita dilalaikan-Nya? Suatu saat suami atau istri kita, hatinya keras membatu, otoriter, dan suka bertindak kasar, apa sulitnya bagi Allah membolak-balikkan setiap hati, sehingga mereka menjadi berhati lembut, baik, dan bijak.


Masalahnya, apakah keluarga kita layak mendapat jaminan-Nya ataukah tidak? Kuncinya adalah bahwa rumahtangga yang selalu dekat kepada Allah dan sangat menjaga keikhlasan dalam beramal, itulah rumah tangga yang layak memperoleh jaminan pertolongan-Nya. Semakin suatu rumah tangga jarang shalat, enggan bersedekah dan menolong orang lain, malas melakukan amal-amal kebaikan, ditambah lagi berhati busuk, maka semakin letihlah dalam mengelola rumah tangga ini.
Bila kita temukan beberapa kekurangan pada istri kita, bukan masalah, karena toh isteri kita bukan malaikat. Demikian pun kekurangan yang ada pada suami, janganlah sampai jadi masalah, karena suami pun bukan malaikat. Kekurangan yang ada untuk saling dilengkapi, sedangkan kelebihannya untuk disyukuri. Lain lagi, bagi yang berhati busuk, kekurangan yang ditemukan pada istri atau suami akan dijadikan jalan untuk saling berbuat aniaya.
Subhanallah, ujian dan masalah rumah tangga memang akan datang setiap saat, suka atau tidak suka. Namun, bagi suami dan istri yang berhati bersih dan ikhlas, semua itu akan disikapi sebagai nikmat dari Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang. Karena, bagaimanapun dibalik setiap ujian dan masalah itu pasti terkandung hikmah yang luar biasa mengesankan, yang akan semakin meningkatkan, kedewasaan dan kearifan, sekiranya mampu menyikapi segalanya dengan tepat.
Setiap saat ujian dan aneka masalah bukan tidak mungkin akan datang mendera rumah tangga dengan tiba-tiba. Bagaimana seorang suami atau seorang istri menyikapinya, ternyata tergantung dari satu hal, yakni qalbu! Terserah kita, apa yang akan kita lakukan dengan masalah itu? Mau dibuat rumit, perumitlah. Nanti kita sendiri yang akan melihat dan merasakan buahnya. Namun, mau dibuat sederhana juga, silakan sederhanakan, nanti kita pun akan melihat dan merasakan buahnya.
Setiap masalah dalam rumah tangga bisa menjadi rumit dan bisa juga menjadi sederhana, tentu bergantung bagaimana kondisi yang kita miliki, yang akhirnya membuat kita harus memutuskan langkah bagaimana menyikapinya. Padahal, bagi kita kuncinya hanya satu : sesungguhnya tak ada masalah dengan masalah karena yang menjadi masalah adalah cara kita yang salah dalam menyikapi masalah.
Oleh sebab itu, hati yang bersih adalah bekal utama yang harus dimiliki oleh para pelaku rumah tangga, setelah memiliki bekal ilmu, amal dan keiklasan. Bersih hati, tidak bisa tidak, akan menjadi senjata pamungkas dalam menyiasati serumit dan sesulit apapun masalah yang muncul dalam sebuah keluarga. Ujian dan persoalan hidup yang menimpa justru benar-benar akan membuat kita semakin merasakan indahnya hidup ini karena yakin bahwa semua itu merupakan perangkat kasih sayang Allah, yang membuat sebuah rumah tangga tampak semakin bermutu. Wallahu a’lam Bisshowab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar